BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Setiap manusia dalam berbagai kegiatan apapun manusia akan terlibat dalam
aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan
organisasi. Dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok seperti ini.
Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar
atau kecil adalah sangat kuat
kercenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok – kelompok
tertentu. Di mulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan,
kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa dan berapakali adanya kesamaan
kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain, dan mulailah
mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.
Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi
dengan meningkatnya perubahan adalah perbedaan individu yang ada di dalam
organisasi, yang selanjutnya akan membentuk prilaku kelompok. Salah satu topik
menarik dalam bidang perilaku organisasi untuk ditelaah atau diteliti adalah
mengenai perilaku kelompok. Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia,
setiap hari manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula
kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Hal ini akan saling
bersinergi manakala aktifitas akan bersentuhan satu sama lain dalam membentuk satu
capaian yang di inginkan bersama.
Kelomppok dapat mengubah motivasi individu atau
kebutuhan, dan bisa mempengaruhi prilaku individu dalam satu kondisi
organisasi. Perilaku organisasi adalah lebih dari sekedar kumpulan logika dari
perilaku individu. Juga prilaku kelompok yang juga berinteraksi dan aktivitas
dalam kelompok.
TUJUAN :
1. Mengetahui bagaimana
cara berprilaku dalam berorganisasi.
2. Bisa menyesuaikan
prilaku yang seharusnya dilakukan dalam berorganisasi.
3.untuk menjadi pedoman
dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Prilaku menurut para ahli :
o Menurut Petty Cocopio, prilaku adalah evaluasi umum yang dibuat
manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.
o Menurut Soekidjo
Notoatmojo, prilalu adalah reaksi
atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.
o Menurut Heri Purwanto, prilaku adalah pandangan-pandangan
atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek
tadi.
o Menurut Louis Thurstone,
Rensis Likert dan Charles Osgood,menurut mereka prilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti
sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak
maupun perasaaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut.
Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua individu atau
lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergantung untuk mencapai
tujuan tertentu.
3.1 Pengertian Kelompok
Kelompok dapat didefinisikan
sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang
bergantung untuk mencapai tujuan tertentu.[1]
Secara formal kelompok
adalah suatu kumpulan dua atau lebih orang-orang yang bekerja dengan yang
lainnya secara teratur untuk mencapai satu atau lebih tujuan umum. Kelompok
dalam hal ini, lebih dari sekedar kumpulan orang-orang, seperti untuk membeli
karcis suatu pertandingan baseball atau berdesak-desakan di sekitar pemusik
jalanan.
Di dalam suatu kelompok
yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan diri mereka sendiri dan
bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan mereka saling
berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya atas
dukungan dalam suatu periode waktu. Terdapat beberapa pakar perilaku organisasi
yang mendefinisikan kelompok dari sudut pandang yang berbeda-beda. Untuk itu
lebih jelasnya dibawah ini dikemukakan konsep dan klasifikasi kelompok dalam
sebuah tabel matriks.
pakar
|
Konsep
kelompok
|
Pembagian
kelompok
|
Schermerhorn, et, al ., (1994:270-274)
|
Suatu kumpulan dua atau lebih orang-orang yang
bekerja dengan yang lainnya secara teratur untuk mencapai satu atau lebih
tujuan umum
|
Mengklasifikasikan_kelompok menjadi 3 yakni :
1.
Kelompok formal
2.
Kelompok informal
3.
Kelompok psikologis
|
Greenberg dan Baron (1995:286-287)
|
Sekumpulan dua individu atau lebih yang saling
berinteraksi dengan pola hubungan yang tetap dan saling berbagi tujuan, dan
menganggap mereka sebagai suatu kelompok
|
Mengklasifikasikan kelompok menjadi 2 yakni :
1.
Formal, terdiri dari 2 :
a.
Kelompok yang memberikan perintah
b.
Kelompok yang melaksanakan perintah.
2.
Informal, terdiri dari 2 :
a.
Kelompokyang terjadi karena adanya kepentingsn
b.
Kelompok yang terjadi karena persahabatan
|
Kreitner dan Kinicki (2001:414)
|
Sekumpulan orang dengan keahlian yang beragam,
dimana mereka sepakat dalam suatu kegunanaan, tujuan dan pendekatan.
|
Mengklasifikasikan kelompok menjadi 4, yakni :
1.
Kelompok advice
2.
Kelompok production
3.
Kelompok project
4.
Kelompok action
|
Gordon (1991:193-201)
|
Dua individu atau lebih yang saling tergantung dan
menganggap diri mereka sebagai satu unit dengan satu tujaun bersama
|
Mengklasifikasikan kelompok menjadi 3, yakni :
1.
Kelompok tugas
2.
Kelompok pemeliharaan
3.
Kelompok invidual
|
Robbin (2006:294)
|
Dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu.
|
Mengklasifikasikan kelompok menjadi 2, yakni :
1.
Kelompok formal meliputih :
-
Kelompok komando
-
Kelompok tugas
2.
Kelompok informal meliputih :
-
Kelompok kepentingan
-
Kelompok persahabatan
|
Gibson,et,al.,(1994:309-311)
|
Dua atau lebih karyawan yang berinteraksi satu sama
lain sedemikian rupa sehinga perilaku dan atau prestasi anggota dipengaruhi
oleh perilaku dan atau prestasi anggota lain
|
Mengklasifikasikan kelompok menjadi 2, yakni :
1.
Kelompok formal meliputih :
- Kelomppok komando
-
Kelompok tugas
2.
Kelompok informal meliputih :
-
Kelompok kepentingan / minat
-
Kelompok persahabatan
|
Menurut Gibson tidak ada definisi umum yang diterimah
mengenai keberadaan kelompok. Oleh sebab itu, dari perpektif yang berbeda
dikembangkan suatu definisi yang komprehensif mengenai satu kelompok, yang
penekanannya lebih pada sifat-sifat kelompok yaitu sebagai berikut :
a) Kelompok dari sisi persepsi adalah bahwa kumpula individu dianggap sebagai
suatu kelompok, apabila terjadi interaksi satu dengan yang lain dalam satu
pertemuan, yang masing-masing anggota menerima persepsi dari anggota lain yang
berbeda.
b) Kelompok dari sisi organisasi adalah karasteristik kelompok penting seperti
peran dan norma.
c) Kelompok dari sisi motivasi adalah kelompok yang gagal dari membantu anggotanya
dalam memuaskan kebutuhan mereka akan menganggu semangat mereka.
d) Kelompok
dari sisi interaksi adalah interaksi dalam bentuk interpedensi adalah
mengelompokan, pandangan ini menitik beratkan pada interaksi interpersonal.
Keempat pandangan di atas
penting, karena merupakan ciri utama dari suatu kelompok. Apabila satu kelompok
berada dalam satu organisasi, makan anggotanya akan termotivasi bergabung
merasakan bahwa kelompok merupakan suatu kesatuan unit orang yang berinteraksi,
berkontribusi dalam berbagai jumlah proses kelompok, dan mencapai kesepakatan
atau tidak melalui berbagai interaksi.
Ringkasan para ahli
menunjukan pertimbangan bahwa mengapa
ada manajer yang dapat melupakan hal-hal penting yang sederhana berikut ini :
- Kelompok yang baik untuk orang-orang
- Kelompok dapat membantu mengembangkan kreativitas dan inovasi
- Kelompok dapat membantu komitmen yang diperlukan untuk menerapkan keputusan
- Kelompok kadang-kadang memperbaiki keputusan yang diambil dibandingkan individu
- Kelompok dapat digunakan sebagai kendali atas anggota mereka
- Kelompok membantu melewati pengaruh negatif yangterus meningkat dalam ukuran organisasi.
- Kelompok adalah gejala alami, keduanya didalam dan di luar organisasi.
Hasil riset menunjukan
bahwa kelompok mempunyai tiga keuntungan atas individu yang bertindak
sendiri,antara lain :
1. Ketika kehadiran dari “tenaga ahli” yang tidak pasti, kelompok yang nampaknya
membuat pertimbangan yang lebih baik dibanding rata-rata perorangan.
2. Kapan pemecahan masalah dapat ditangani oleh suatu pembagian kerja dan
pembagian informasi kelompok bersifat lebih berhasil dibanding individu.
3. Oleh karena itu kecenderungannya membuat keputusan lebih penuh resiko, kelompok
dapat lebih inovatif dan kreatif dibanding individu dalam melakukan tugasnya.
3.3 Jenis-jenis kelompok dalam organisasi
- Kelompok formal
Schermerhornet menjelaskan
bahwa kelompok formal adalah suatu “ kepengurusan “ yang ditunjuk oleh
kewenangan formal untuk melakukan suatu yang lebih spesifik.
Sedangkan menurut Gibson,
kelompok formal adalah kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk
mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini
akan membentuk dua tipe kelompok formal yaitu :
a.
Kelompok komando yaitu dispesifikasikan oleh bagan struktur organisasi, terdiri
dari bawahan yang melapor langsung kepada penyelia tertentu.
b.
Kelompok tugas yaitu karyawan ang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu atau proyek.
Menurut Robbin kelompok
formal adalah kelompok yang didefinisikan oleh struktur organisasi dengan
pembagian kerja yang ditandai untuk menegakan tugas-tugas. Dalam kelompok
formal perilaku-perilaku yang seharusnya ditunjukan dalam kelompok ditentukan
dan diarahkan untuk tujuan organisasi.
2. Kelompok informal
2. Kelompok informal
Psikolog sosial membuat
suatu perbedaan penting antara kelompok
formal yang dibahas diatas dengan kelompok informal. Belakang ini muncul bukan
pejabat dan tidak secara formal ditunjuk ketika bagian bagian dari organisasi
itu memerlukannya.kunci perbedaaan ini : kelompok formal secara resmi digambarkan
dalam struktur organisasi, sedangkan kelompok informal menjadi ada secara
spontan dan tanpa pengesahan formal. Kebanyakan kelompok formal meliputih satu
atau elbih kelompok informal yang muncul diantara mereka.
Dua jenis kelompok informal
umumnya adalah kelompok persahabatan dan tujuan :
-Kelompok persahabatan terdiri dari para orang dengan gaya hubungan dekat yang alami satu sama lain, mereka cenderung untuk bekerja sama, duduk bersama-sama, istrahat bersama-sama di luar tempat kerja.
-Kelompok persahabatan terdiri dari para orang dengan gaya hubungan dekat yang alami satu sama lain, mereka cenderung untuk bekerja sama, duduk bersama-sama, istrahat bersama-sama di luar tempat kerja.
-Kelompok tujuan terdiri dari orang-orang yang berbagi
banyak minat, mereka kemungkinan terkait minatnya dengan pekerjaan, seperti
suatu keinginan keras untuk belajar lebih banyak tentang komputer atau bukan
minat pekerjaan, seperti jasa masyarakat, sports, atau agama.
-Kelompok terbuka dan tertutup
-Kelompok terbuka dan tertutup
Kelompok terbuka adalah
kelompok yang secara ajeg mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan
pembaharuan.sedangkan kelompok tertutup adalah kecil kemungkinannya menerima
perubahan dan pembaharuan, mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan. [2]
3.4 Efektifitas kelompok
Suatu kelompok yang efektif adalah satu pencapaian
tingkat tinggi dari pemeliharaan kedua tugas sumber daya manusia dari waktu
kewaktu. Dalam banyak hal pelaksanaan tugas, suatu kelompok yang efektif
mencapai tujuan kinerja dalam pengetian standar tepat waktu dan hasil
pekerjaannya berkualitas tinggi. Dalam banyak hal pemeliharaan sumber daya
manusia, kelompok yang efektif adalah satu angotanya cukup dipenuhi dengan
tugasnya, pemenuhan, dan hubungan antar pribadi bekerja baik bersama-sama pada
suatu dasar yang berkesinambungan. Karena sebuah kelompok kerjapermanen dalam
hal ini anggotanya bekerja bersama-sama untuk satu kelompok kerja temporer, ini
berarti anggotanya bekerja bersama-sama untuk jangka waktu yang telah
ditugaskan kepadanya.
3.5 Dasar efektivitas kelompok
Efektivitas mengenai
beberapa kelompok ditentukan atas sebagian masukan, makin baik masukan
kelompok, makin baik kesempatan untuk efektivitas kelompok. Jika masukan
kelompok memuaskan semuanya, kelompok mempunyai suatu dasar yang kuat dalam
pencapaian efektifitas. Tetapi, jika sebagian dari input tidak memuaskan, usaha
pencapaian efektivitas akan mengalami kekurangan dan masalah karateristik
keanggotaan, dan ukuran kelompok yang akan mempengaruhi hasil dari operasi
kelompok.
Hal-hal lain untuk pengaturan yang terbaik dalam suatu
kelompok meliputih :
- Tujuan yang menekankan pemenuhan kelompok
- Penghargaan yang mengenali pemenuhan kelompok
- Sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
- Teknologi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
- Pengaturan mengenai ruang yang mendorong kerjasama kelompok
- Kultur yang membuat kerjasama sekelompok suatu nilai penting
- Struktur yang mendukung kerjasama kelompok.
- Faktor-faktor penentu kepribadian
1.
Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada
faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah gender, tempramen,
komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah
karasteristik yang pada umumnya diamggap, entah sepenuhnya atau secara
substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu
komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaandari individu.
2.
Faktor lingkungan
faktor lain yang
mempengaruhi cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan dimana
seseorang tumbuh dan dibesarkan normadalam keluarga, teman, dan kelompok
sosial, dan penagruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami.faktor
lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang.
3. Ciri ciri kepribadian
Semakin konsisten karasteristik individu dan semakin
sering terjadidalam berbagai situasi, maka semakin penting ciri-ciri itu untuk
menggammbarkan individu ( Mahendrabrata,2010 )
4.
Kepribadian utama yang mempengaruhi prilaku organisasi
a.
Evaluasi inti diri
Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu
menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri
mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka mersa memegang kendali atau tidak
berdaya atas (lingkungan) mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukanoleh dua elemen
utama yaitu harga diri dan fokus kendali.
b.
Machiavellianisme
Machiavellianisme adalah tingkat dimana seorang
individu pragmatis , mempertahankan jarak emosional dan yakin bahwa hasil lebih
penting daripada proses.
c.
Narsisme
Narsisme adalah kecenderungan menjadi kecendurangan
menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan
pengakuan berlebih dan mengutamakan diri sendiri.
d.
Kepribadian tipe A
Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif
dalam perjuangan terus-menerus untuk secara agresif dalam perjuangan
terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan
melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.
e.
Kepribadian proaktif
Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung
oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hinga berhasil mencapai
perubahan yang berarti pribadi proaktif menciptakan perubahan positif dalam
lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.
f.
Kepribadian dan budaya nasional
Kepribadian dan budaya nasional
Tidak ada tipe kepribadian umum untuk satu negara
tertentu. Namun budaya suatu negara mempengaruhi karasteristik yang dominan
dari penduduknya, ini dapat dilihat dengan memperhatikan fokus kendali dan
kepribadian tipe A.
3.6 Sifat Dasar Tugas Kelompok
Perbandingan tugas sederhana, kompleks menjadi sering
timbul secara tuntutan sosial. Mereka merupakan keseluruhan ego yang
menyertainya, tetapi mereka juga makin kesulitan untuk menjangkau persetujuan
akhir yang lebih baik maupun pemenuhan tujuan.
- Keterlibatan ego mengacu pada tingkat dimana anggota betul-betul dan secara pribadi dengan tugas kelompok, ego meliputih tugas yang berhubungan dengan nilai-nilai pribadi, yang mempengaruhi kehidupan pribadi, dan atau melibatkan keterampilan pribadi.
- Persetujuan akhir mengacu pada persetujuan anggota atas apa yang mereka usahakan untuk memenuhi dan kriteria untuk melukiskan “ kesuksesan “ persetujuan akhir adalah lebih mudah dicapai ketika tugas kelompok adalah jelas dan hasilnya terukur.
- Perlengkapan persetujuan mengacu pada persetujuan anggora atas keperluan kelompok yang melakukan penyelenggaraan tugasnya; persetujuan alat-alat ini adalah lebih mudah dari tugas pendekatan yang terbaik, lebih keras untuk mencapai beberapa alternatif yang ada
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Perilaku kelompok merupakan
respon – respon anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma
yang diadopsinya. Jadi ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka
karateristik yang dibawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi, penghargaan
kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Banyak teori yang mengembangkan suatu
anggapan mengenai awal mula terbentuknya kelompok. Mulai dari anggapan adanya
kedekatan ruang kerja maupun tempat tinggal mereka, sampai kepada alasan-alasan
praktis.
Di dalam suatu kelompok
yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan diri mereka sendiri dan
bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan mereka saling
berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya atas
dukungan dalam suatu periode waktu
Saran
Sebaiknya setiap anggota
kelompok yang masuk bergabung dengan sebuah organisasi baik itu organisasi
besar maupun kecil haruslah bisa beradapsi dengan keadaan organisasi tersebut
dan hanya mempertahankan prilaku yayang
baik aja sewaktu berada dalam kelompok ke dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Stephen P. Robins, perilaku
organisasi, terj. Drs Benyamin Molan (prentice hall :2003).
Thoha, miftah, perilaku
organisasi: konsep dasar dan aplikasinya,(jakarta:rajawali pers,2011)
http://anthoposthink02.blogspot.com/2014/02/makalah-prilaku-organisasi.html
v
BalasHapus